Puisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Ia adalah lagu yang muncul daripada luka yang berdarah atau mulut yang tersenyum.
Rabu, 07 April 2010
MENGAPA ...????
Mengapa??
Bila hanya dunia kau kejar
Mengapa??
Bila hanya harta di matamu
Mengapa??
Bila hanya kelebihanku yang kau puja
Mengapa??
Bila hanya kebahagiaanku yang kau lihat
Mengapa??
Bila tak kau hiraukan airmataku
Tak kau hiraukan Tuhanmu
Tak kau rangkul yang lemah
Tak kau tengok yang menangis
Mengapa kau cinta padaku
Mengapa kau ingin meminangku
Bila kau tak pernah tau isi hatiku
Tak pernah kau tau deritaku
Tak pernah kau bimbing aku
Tuan
Hidupku bukan hidupmu
Cintaku ada di sana
Disana... di jalan kebenaran
Tuan
Hatiku hanya satu..
Cintaku hanya satu..
Rinduku hanya satu..
Hanya untuk Tuhanku
Tuan..
Kau hanya gambaran
Bila memang di takdirkan untukku
Bukan siapa-siapa..
Bukan siapa-siapa..
Semuanya hanya karena-Nya....
Hanya karena-Nya...
Bila hanya dunia kau kejar
Mengapa??
Bila hanya harta di matamu
Mengapa??
Bila hanya kelebihanku yang kau puja
Mengapa??
Bila hanya kebahagiaanku yang kau lihat
Mengapa??
Bila tak kau hiraukan airmataku
Tak kau hiraukan Tuhanmu
Tak kau rangkul yang lemah
Tak kau tengok yang menangis
Mengapa kau cinta padaku
Mengapa kau ingin meminangku
Bila kau tak pernah tau isi hatiku
Tak pernah kau tau deritaku
Tak pernah kau bimbing aku
Tuan
Hidupku bukan hidupmu
Cintaku ada di sana
Disana... di jalan kebenaran
Tuan
Hatiku hanya satu..
Cintaku hanya satu..
Rinduku hanya satu..
Hanya untuk Tuhanku
Tuan..
Kau hanya gambaran
Bila memang di takdirkan untukku
Bukan siapa-siapa..
Bukan siapa-siapa..
Semuanya hanya karena-Nya....
Hanya karena-Nya...
Aku dan Mama
Merajut bait dalam setiap tuturku
Tiada kata hanya memuji diri-Mu
Kau pertemukan aku denganya
Setelah sekian lama dalam kehampaan
Hatikupun kini terisi lagi
Jiwaku tanpa sepi lagi
Sujudku pada-Mu
Beribu syukur ya Tuhanku
Jangan kau ambil dia lagi
Dari pelukanku
Dari dekapanku
Mamaku
Tiada kata hanya memuji diri-Mu
Kau pertemukan aku denganya
Setelah sekian lama dalam kehampaan
Hatikupun kini terisi lagi
Jiwaku tanpa sepi lagi
Sujudku pada-Mu
Beribu syukur ya Tuhanku
Jangan kau ambil dia lagi
Dari pelukanku
Dari dekapanku
Mamaku
Langganan:
Postingan (Atom)